[SHARING] KENALI TANGISAN BAYI

Hasil gambar untuk bayi nangis 

Rewel yang normal 
Semua bayi baik bayi ASI atau minum susu formula, selama bulan-bulan pertama biasanya akan memiliki waktu rewel yang biasanya terjadi di petang atau malam hari. Waktu-waktu rewel ini bisa sangat teratur sehingga banyak orang tua mampu menandai waktunya. Usia bayi mulai rewel sering menangis biasanya dimulai pada umur 2 – 3 minggu, memuncak di umur 6 minggu dan menghilang  saat menginjak umur 3 – 4 bulan. Lamanya rewel rata-rata 2 – 4 jam per hari. Namun, tentu saja bagi tiap-tiap bayi bisa beragam variasi rewelnya.
Rewel dikatakan masih dalam batas normal jika terjadi di waktu yang sama dalam sehari, dengan intensitas serupa (meski dengan beberapa variasi), memberikan respons yang sama terhadap perlakuan yang sama seperti digendong, dipeluk, diayun-ayun, sering disusui, dll; dan tentu saja bayi sehari-hari sebenarnya telah puas dengan istirahat dan bangunnya. Waktu rewel dalam sehari normalnya terjadi di waktu-waktu bayi lebih banyak bangun, paling sering di petang hari sebelum bayi memiliki waktu tidur yang panjang.

Penyebab rewel 
Jika ibu merasa bayi lebih rewel dari biasanya dan bukan sesuatu yang normal, sebaiknya konsultasikan dengan dokter untuk menyingkirkan penyakit. Penyebab rewel yang sering, gejala seperti kolik antara lain ketidakseimbangan ASI awal – ASI akhir (juga disebut sindroma oversuplai, kelebihan ASI, dll) dan/atau ASI terlalu deras. Penyebab rewel yang lain antara lain ruam popok, sariawan, sensitif-makanan-ibu, bingung puting, pasokan ASI sedikit, dll.

Bayi biasanya akan rewel dan menangis akibat berbagai alasan berikut ini: terlalu capek, terlalu banyak distimulasi, kesepian, tidak nyaman, dll. Bayi juga lebih sering rewel saat waktu-waktu percepatan pertumbuhan. Ibu biasanya akan bisa merasakan apakah rewelnya bayi normal atau tidak karena hormon tubuh ibu akan meresponsnya sehingga ibu biasanya merasa tidak nyaman.
Tangisan bisa diartikan sebagai:
  • bayi butuh diperhatikan dan ingin diberi kenyamanan
  • bayi lapar
  • popoknya kotor atau mengalami ruam popok
  • bayi sedang tidak nyaman
  • bayi ingin disendawakan
  • bayi ingin menghisap: bayi muda sedang dalam fase oral. Kegiatan menghisap akan membuatnya nyaman dan bahagia, selain untuk mendapatkan makanan.
  • bayi terlalu lelah, terlalu banyak mendapatkan stimulasi
  • tidak nyaman dengan lingkungannya: terlalu ramai, panas, dingin, terang, dll
  • bayi sakit
  • ibu sedang tidak tenang, tidak nyaman atau stres. Saat ibu sedang tertekan, tubuh ibu akan mengeluarkan hormon stres yang masuk ke dalam ASI kemudian tertelan bayi dan membuatnya tidak nyaman. Jadi… tetap tenang ya Bunda :)
Cara meredakan tangisan bayi
Di bulan-bulan pertama ini bayi sedang mulai mengenal seperti apakah dunia itu. Jika saat bayi menangis dan dia menemukan ada orang yang menenangkannya, menggendongnya, memeluknya, membuainya, mendekapnya, menciumnya serta mengajaknya bermain maka bayi akan berpikir bahwa dunia ini tempat yang aman dan menyenangkan.

Di sisi lain, jika bayi menangis dan dia tidak dipedulikan, tidak ada yang mau membuainya dalam pelukan yang hangat serta mengajaknya bermain maka bayi akan berpikir bahwa dunia ini tempat yang tidak menyenangkan. Bayi akan tumbuh menjadi pribadi yang merasa tidak aman dengan dunianya.
Bayi terlahir dengan sifat bawaan yang berbeda-beda. Ketika dia menangis dan ada orang yang menenangkannya maka bayi akan lebih jarang rewel dan menangis. Sehingga tidak masalah jika kita langsung membuainya saat dia menangis.
Berikut ini cara meredakan tangisan bayi:
1. Penuhi kebutuhan dasarnya
  • Disusui
  • Disendawakan
  • Diganti popoknya
  • Ganti bajunya
  • Ganti selimut atau alas tidurnya, dll
2. Berikan sentuhan yang nyaman
  • Dekap bayi
  • Gendong bayi dengan gendongan. Banyak gendongan yang nyaman digunakan serta membuat tangan ibu tetap bebas bergerak.
  • Usap-usap punggungnya
  • Pegang bayi dalam posisi “colic hold” ( tengkurap di lengan ibu, perut menghadap bawah, tangan ibu menyangga dada bayi)
  • Baringkan bayi di pangkuan, usap lembut punggungnya dengan gerakkan lutut sedikit naik-turun secara perlahan
  • Baringkan bayi tengkurap di Kasur atau lantai, tepuk-tepuk ringan punggungnya
  • Pijat bayi dengan lembut
3. Kurangi stimulasi dan gangguan
  • Bedong bayi
  • Redupkan lampu
  • Kurangi suara
4. Berikan alunan suara yang nyaman
  • Mainkan music (coba-coba aneka alunan nada untuk mengetahui mana yang bayi suka)
  • Dendangkan lagu
  • Nyalakan beberapa “white noise” seperti vacuum cleaner, mesin cuci, suara radio yang tidak ada stasiunnya, kipas angin
5. Lakukan gerakan ritmis
  • Susuin bayi sambil digendong kemudian diajak bergerak berjalan-jalan atau diayun-ayunkan
  • Mandikan bayi
  • Ayun-ayunkan bayi dengan lembut dan perlahan. Jangan digoncang-goncangkan ya karena menggoncang-goncangkan bayi bisa merusak otaknya!
  • Dekap bayi dan digoyang lembut atau diayun-ayunkan perlahan, atau diajak menari yang gerakannya pelan-halus.
  • Gendong bayi dengan jarik atau kain panjang lalu ajak berjalan keluar-masuk rumah. Gendong bayi dan taruh bayi dalam gendongan ibu ketika ibu melakukan aktivitas harian. Jangan takut dengan mitos bayi bau tangan karena sering digendong.
  • Taruh bayi di ayunan jika bayi sudah lebih besar
  • Bawa bayi keluar untuk melihat halaman, pohon, dll
  • Bawa bayi berjalan-jalan keluar dengan stroller
  • Bawa bayi berjalan-jalan naik mobil


Bayi yang menangis berlebihan dan terus-menerus bisa jadi disebabkan karena bayi sakit atau kolik. Kenali tangisan bayi. Orang tua yang dekat dengan bayinya akan cepat belajar tipe tangisan bayi dan mengetahui kebutuhan bayinya. Segera bawa ke dokter jika bayi menangis tidak seperti biasanya.


0 Response to "[SHARING] KENALI TANGISAN BAYI"

Post a Comment

Sample gratis dari hometester dan cara gabung hometester

Berawal dari tahun 2015 lalu saya iseng-iseng searching di google "sample gratis" dan keluar kata-kata HOMETESTERCLUB. Hometeste...