harus Anda perhatikan. Hindarilah memberi makan si kecil dengan makanan
berikut ini sebelum usia si kecil cukup untuk makanan jenis tersebut.
1. Madu dan Sirup Jagung
Makanan yang perlu dihindari adalah madu dan sirup jagung. Kedua
makanan ini tidak disarankan untuk diberikan pada bayi yang usianya
dibawah 12 bulan. Pasalnya kedua makanan ini mengandung spora botulinum.
Saluran usus pada orang dewasa sudah bisa mencegah pertumbuhan spora
yang dihasilkan dari bakteri Clostridium Botulinum. Namun pada bayi,
jika spora ini masuk ke dalam perut bayi maka bisa tumbuh dan
menghasilkan toksin atau racun yang bisa mengancam jiwanya.
2. Makanan yang Bisa Menyebabkan Bayi Tersedak
Selain madu dan sirup jagung, berikut adalah makanan yang perlu
dihindari sampai usia anak Anda mencapai 2-3 tahun. Makanan-makanan ini
bisa berbahaya karena bisa menyebabkan bayi tersedak. Hal ini karena
bayi yang usianya dibawah 2-3 tahun, belum memiliki koordinasi yang baik
dalam mulutnya dan jumlah gigi yang masih sedikit.
Makanan tersebut diantaranya adalah kacang-kacangan yang masih
berbentuk utuh, selai kacang, permen karamel, permen karet, semua jenis
anggur, buah dan sayuran mentah yang keras, potongan daging yang besar,
hot dog, kismis, popcorn, keripik kentang atau jagung, dan permen.
3. Makanan yang Tinggi Nitrat
Note : Tentang nitrat, bayi berumur kurang 3 bulan memiliki usus dengan tingkat keasaman yang rendah. Kondisi ini dapat menyebabkan proses peningkatan Nitrat menjadi lebih cepat pada dan mengarah pada Hipoksemia. Jadi, jangan memberikan sayuran pada bayi yang belum berusia 3 bulan. Naah, bahkan MPASI pun baru dianjurkan setelah bayi berusia 6 bulan kan?
Intinya wortel, bayam, dll boleh diberikan sejak 6m, tapi pemberiannya jangan berlebihan ya bunda ^_^
Anda juga perlu mewaspadai makanan yang mengandung nitrat yang
tinggi. Makanan yang mengandung nitrat tinggi justru bisa menyebabkan
anemia. Makanan ini pun disarankan untuk tidak masuk dalam menu bayi
dibawah usia 8 bulan.
Makanan yang mengandung nitrat bisa terdapat pada sayuran dan daging.
Untuk sayuran diantaranya adalah wortel, bit, buncis, dan bayam.
Sementara untuk daging, yang mengandung nitrat biasanya ditemukan pada
olahan-olahan daging seperti bakso, sosis, dan daging asap.
***
Panduan MPASI yang disarankan adalah panduan MPASI Rekomendasi WHO.
Keberagaman
makanan adalah kunci gizi seimbang. Karena tidak ada satu pun bahan
makanan yang mengandung semua gizi. Secepatnya kenalkan bahan makanan yg
bervariasi. Ingat bahwa kebutuhan energi dan zat gizi lainnya meningkat
terus, sedangkan cadangan zat besi menurun drastis di usia 6 bulan.
Jadi, sejak umur 6 bulan mulai kenalkan semua variasi makanan: pangan
pokok (serealia, ubi-ubian), buah dan sayuran, kacang-kacangan dan
olahannya (tempe tahu), dan sumber hewani (daging sapi, ayam, telur,
ikan,hati), dan yang tidak kalah penting yaitu sumber lemak tambahan
(minyak, mentega tawar, santan, kaldu). Jadi, variasi sama di semua umur
alias sevariatif mungkin, yang berubah cuma tekstur, jumlah, dan
frekuensi yang meningkat.
Inti dari panduan mpasi WHO adalah kenalkan beragam bahan makanan yang mudah didapat dan biasa dikonsumsi keluarga sejak awal mpasi 6 bulan. Berikan, amati reaksinya, kalau ada alergi, stop makanan yang diduga menjadi alergen. Berikan lagi beberapa saat kemudian.
Untuk perkenalan awal pemberian MPASI, paling lama 10-14 hari kenalkan bubur/puree tunggal dari satu bahan, boleh ditambah ASI, tekstur bubur yang direkomendasikan adalah kental (yang bila diletakkan di sendok dan sendok dibalik tidak mudah tumpah).
Menu tunggal itu apa sih? Menu tunggal itu hanya satu jenis bahan makanan saja dalam tiap kali makan.
Fungsinya untuk perkenalan dan mengetahui ada alergi atau tidak, jika sudah dicampur2 kita tdk tahu bahan mana yang membuat alergi..
Contoh menu tunggal :
Hari pertama MPASI, pagi bubur saring beras putih, sore wortel lumat.
Hari kedua, pagi kentang lumat, sore brokoli lumat
Hari ketiga, pagi labu kuning lumat, sore hati ayam lumat
Hari keempat, pagi pisang lumat, sore ikan lumat
Hari kelima, pagi kuning telur lumat, sore alpukat lumat
Dst..
Frekuensi makan 2 kali sehari dengan porsi 2-3 sdm dewasa tiap kali makan.
Kenalkan semua bahan makanan dari mulai kategori karbohidrat/makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur dalam bentuk tunggal selama masa perkenalan ini yaa
Inti dari panduan mpasi WHO adalah kenalkan beragam bahan makanan yang mudah didapat dan biasa dikonsumsi keluarga sejak awal mpasi 6 bulan. Berikan, amati reaksinya, kalau ada alergi, stop makanan yang diduga menjadi alergen. Berikan lagi beberapa saat kemudian.
Oleh karena itu, jangan lupa buat food diary ya, catat SEMUA bahan makanan yang dikonsumsi anak dan BAGAIMANA REAKSINYA
Untuk perkenalan awal pemberian MPASI, paling lama 10-14 hari kenalkan bubur/puree tunggal dari satu bahan, boleh ditambah ASI, tekstur bubur yang direkomendasikan adalah kental (yang bila diletakkan di sendok dan sendok dibalik tidak mudah tumpah).
Menu tunggal itu apa sih? Menu tunggal itu hanya satu jenis bahan makanan saja dalam tiap kali makan.
Fungsinya untuk perkenalan dan mengetahui ada alergi atau tidak, jika sudah dicampur2 kita tdk tahu bahan mana yang membuat alergi..
Contoh menu tunggal :
Hari pertama MPASI, pagi bubur saring beras putih, sore wortel lumat.
Hari kedua, pagi kentang lumat, sore brokoli lumat
Hari ketiga, pagi labu kuning lumat, sore hati ayam lumat
Hari keempat, pagi pisang lumat, sore ikan lumat
Hari kelima, pagi kuning telur lumat, sore alpukat lumat
Dst..
Frekuensi makan 2 kali sehari dengan porsi 2-3 sdm dewasa tiap kali makan.
Kenalkan semua bahan makanan dari mulai kategori karbohidrat/makanan pokok, lauk pauk, buah dan sayur dalam bentuk tunggal selama masa perkenalan ini yaa
Setelah masa perkenalan menu tunggal sudah dilewati
selama 10-14hari tadi, segera berikan makan menu lengkap, dimana dalam
SETIAP PORSI MAKAN ada karbohidrat, kacang-kacangan, lauk hewani, dan
sayur serta lemak tambahan.Tingkatkan frekuensi makan menjadi 3 kali
sehari, mulai diberikan makanan selingan (BUAH) satu kali. ***
4. Pemakaian Gula Garam
Dalam membuat makanan bayi, Anda sebaiknya
menghindari menggunakan garam dan gula. Mengenalkan rasa gula dan garam
terlalu dini, akan membuatnya “ketagihan” dengan makanan yang manis atau
asin tersebut. Kondisi tersebut tentunya akan berdampak buruk pada
kesehatan anak. Biarkan anak merasakan rasa alami dari sayuran dan
makanan lainnya. Dengan begitu ia akan terbiasa dengan rasanya.
Agar kesehatan si kecil tetap terjaga, pastikan hindari pemberian makanan kurang baik buat bayi.
kalau bayi tersedak
ReplyDeleteitu baiknya tindakan pertama gmn y kak?